Cari Blog Ini

ad sense

Rabu, 09 Juni 2010

Jenis Kolam Air Tawar

Setelah kemarin di bahas tentang sistem pengairan pada kolam, sekarang kita sedikit mundur dengan membahas TIPE KOLAM BERDASARKAN BAHAN atau sering disebut sebagai JENIS KOLAM.

Jenis kolam yang populer hingga saat ini ada 3 tipe, yaitu:
1. Kolam Tanah (atau sawah)
2. Kolam Semen (atau media solid selain tanah)
3. Kolam Terpal (atau media elastis yang sejenis)

mari kita mulai membahas satu persatu,

KOLAM TANAH (Sawah)

Kolam yang dimaksud adalah kolam yang dibuat dengan cara menggali tanah / sawah kemudian mengisinya dengan air. Kolam ini memiliki dinding dan dasar berupa tanah.
Tipe kolam ini cukup banyak pemilihnya bahkan cenderung paling populer di kalangan petani ikan, karena pembuatannya cukup mudah dan sederhana, hanya menggali tanah dan mengisinya dengan air.Meskipun ada juga kolam tanah yang terjadi secara alami dan siap digunakan untuk memelihara ikan.

Meski demikian, pada perkembangannya, kolam tanah memiliki beberapa modifikasi. Misalnya memberikan lapisan batu pada dinding, atau lapisan pasir pada dasar kolam. Namun pada intinya, kolam tanah yang dimaksud adalah Kolam dimana air yang ada di dalamnya bersentuhan langsung dengan tanah bebas / bumi.

Keuntungan pada Kolam Tanah
1. Karena air bersentuhan langsung dengan tanah bebas, maka secara alamiah kadar Ph dan suhu akan diatur oleh alam, sehingga kontrol Ph dan suhu hampir tidak perlu dilakukan, kecuali pada kondisi-kondisi tertentu.
2. Biaya pembuatan yang relatif murah.
3. Kondisi kolam yang alami membuat pengkayaan pakan alami berupa plankton dan hewan renik lebih optimal.
4. Keadaan alami kolam yang mirip dengan habitat asli ikan, akan membuat daya hidup lebih tinggi.

Kelemahannya
1. Sangat bergantung dengan keadaan dan jenis tanah tempat membuat kolam. Jika tanah tersebut tidak sehat atau bahkan mengandung bahan / zat yang berbahaya maka ekosistem pada kolam akan tergangu.
2. Diding atau dasar kolam yang terbuat dari tanah akan lebih rawan longsor dan terkikis air, juga dapat menjadi sarang bagi predator dan kompetitor alami, seperti kepiting, udang, lele liar, ikan gabus, belut dan sidhat.
3. Pada cuaca ekstrim, seperti hujan terus menerus, kontrol pada kolam dan air akan lebih sulit.
4. Proses pengeringan kolam yang memakan waktu cukup lama (antara 2-5 hr).
5. Keadaan alami kolam membuat predator alami lebih nyaman untuk berkunjung, seperti katak, ular, lingsang, dan burung.
6. Keadaan kolam yang lebih rendah dari ketinggian air, kadang akan mempersulit sirkulasi air dan pengeringan kolam.
7. Perawatan kolam ekstra untuk mengatasi dinding terkikis, penambalan lubang, pengangkatan endapan tanah.

KOLAM SEMEN (atau media solid selain tanah)

Kolam jenis ini adalah kolam yang pada umumnya dibuat karena keadaan tanah / lingkungan tidak memungkinkan atau kurang sesuai untuk dibuat kolam, atau dikerenakan sistem pemeliharaan yang dipilih.
Sebutan yang lebih tepat sebenarnya adalah KOLAM SOLID, karena kolam ini secara keseluruhan baik dinding maupun dasar kolam terlapisi bahan solid yang kedap air, seperti : semen, batu cetak, fiber, kaca ataupun logam anti karat.
Air di dalam kolam ini tidak bersentuhan langsung dengan tanah bebas / bumi.

Keuntungan kolam semen
1. Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga perawatan.
2. Kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang (karena adanya hewan yang bersarang di dinding / dasar kolam).
3. Perawatan kolam yang lebih mudah dan murah.
4. Efisiensi tempat dengan pembuatan dinding antar kolam (jika memiliki lebih dari 1 kolam) yang lebih tipis, namun kuat menahan tekanan air.
5. Memungkinkan untuk membangun kolam dengan ketinggian di atas rata-rata air, dengan pembuatan dinding extra.
6. Ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan lebih flexible dalam bentuk, sesuai dengan kebutuhan.
7. Proses pengeringan kolam lebih cepat (1-2 hari).
8. Mencegah predator dan kompetitor alami bersarang di dalam kolam secara permanent.

Kelemahannya
1. Keadaan tidak alami ini membuat kita harus rajin mengontrol Ph dan suhu air dalam kolam. Meskipun pada kasus-kasus tertentu, kolam solid bisa mengatur sendiri Ph dan suhu yang alami.
2. Pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam solid tidak dapat mencapai tingkat optimal dikarenakan media yang tidak alami.
3. Biaya pembuatan kolam yang relatif mahal.
4. Daya hidup pada kolam semen lebih rendah dari kolam tanah.
5. Pertumbuhan ikan relatif lebih lambat dari kolam tanah, dan tingkat stress pada ikan lebih tinggi.


KOLAM TERPAL (atau media lain yang sejenis)

Pengembangan dan penggunaan kolam terpal relatif masih baru, dibanding dengan keberadaan kolam tanah dan kolam solid yang sudah bermula dari abad sebelum masehi.
Kolam Terpal mulai menjadi pilihan alternatif dan bahkan menjadi pilhan favorit saat pembuatan kolam tanah maupun kolam solid tidak mungkin dilakukan karena kondisi-kondisi tertentu.
Sebagai contoh, jika tanah tempat kita akan membuat kolam adalah jenis berpasir (mirip di pantai).Maka tidak memungkinkan bagi kita membuat kolam tanah, karena air akan terus terserap oleh pasir. tetapi untuk membuat kolam semen biaya produksinya terlalu mahal, maka pilihan akan jatuh pada Kolam Terpal.

Kolam ini biasanya dibuat dengan cara menggali tanah seperti pada kolam tanah, tetapi kemudian secara keseluruhan, baik dinding maupun dasar kolam dilapisi (ditutup) dengan terpal maupun bahan elastis lain yang kedap air.
Meski demikian ada juga kolam terpal yang dibuat dengan modifikasi sistem kolam tanah dengan kolam semen. Misalnya kolam berdinding semen (batako) dengan dasar tanah, kemudian dilapis dengan terpal. Ada juga kolam berdinding terpal yang disangga dengan kerangka dari kayu maupun logam.

Keuntungan kolam terpal
1. Biaya pembuatan yang relatif murah.
2. Perawatan yang mudah dan murah.
3. Tingkat flexibilitas keberadaan dan penempatan kolam yang tinggi (memungkinkan untuk dipindah, disesuaikan dengan luas lahan, dan ditempatkan di hampir semua lokasi).
4. Meminimalisir keberadaan dan memudahkan kontrol terhadap predator dan kompetitor alam.
5. Proses pengeringan kolam yang cepat (1-2jam).

Kelemahan
1. Sama seperti pada kolam semen, Ph dan Suhu menjadi fokus dalam pemeliharaan pada kolam terpal. Ada beberapa teknik untuk kolam terpal dalam mengatur suhu air, salah satunya adalah pemberian sekam (kulit padi), atau serbuk gergaji pada dasar kolam sebelum ditutup terpal.
2. Plankton dan hewan renik akan sulit berkembang pada kolam terpal, dikarenakan miskinnya unsur hara yang menjadi media berkembangnya plankton / hewan renik.
3. Tingkat keawetan kolam yang rendah bila dibandingkan kolam semen.
4. Bahan pelapis elastis yang dipilih, memungkinkan mengandung zat berbahaya bagi kehidupan makhluk air dan manusia.
5. Daya hidup ikan lebih rendah dibanding kolam tanah.
6. Ukuran kolam terpal hingga saat ini masih terbatas pada luas terpal yang tersedia di pasaran.
7. Jelas kita menambah jumlah polusi plastik dunia.. jangan lupa, sedikit lama-lama menjadi bukit.

Jika anda ingin membuat kolam, maupun mengembangkan kolam yang sudah ada, sekarang anda bisa memodifikasi sendiri, sesuai dengan keadaan lokasi, lingkungan dan dana dimiliki.
Hampir semua jenis ikan air tawar dapat dipelihara pada 3 jenis kolam ini, hanya saja akan ada penyesuaian-penyesuaian pada teknik pemeliharaan, sistem pengairan, bentuk dan ukuran kolam dan sumber airnya.

Nah, kira-kira kolam yang ingin anda buat termasuk yang jenis apa?

CATATAN

Kondisi alam / lingkungan yang terbuka dengan banyak sinar matahari akan lebih mengoptimalkan kesehatan kolam.
1. Membantu terjadinya fotositesis pada tanaman air sehingga memperkaya oksigen terlarut.
2. Membunuh parasit dan mencegah berkembangnya jamur.
3. Mempercepat pertumbuhan dan siklus hidup plankton dan hewan renik sebagai pakan alami.
4. Mengatur suhu air kolam sehingga tidak terlalu dingin. Air yg terlalu dingin akan menghambat pertumbuhan ikan, karena penggunaan kalori berlebih sebagai ekstra penahan dingin.
5. Penguapan gas amonia dan racun dalam kolam akan lebih cepat.

Semoga informasi singkat yang diambil dari berbagai sumber dan berdasarkan pengalaman ini dapat membantu anda.

Salam perikanan,

Agra MINA BAWAL
0817267668
agranih@yahoo.com

Minggu, 06 Juni 2010

Tipe Pengairan pada Kolam

Tipe pengairan pada kolam, ada baiknya juga kita perlu ketahui demi mengoptimalkan pemeliharaan ikan dalam kolam.

Sebenarnya selain Tipe Pengairan pada Kolam saya ingin juga membahas tentang Tipe Bahan pada Kolam (Jenis Kolam) , Sumber Air pada Kolam dan Bentuk Kolam
Diharapkan, nantinya setelah mengetahu semua informasi tentang keadaan kolam kita, maka kita bisa memutuskan sebaiknya benih apa yang akan kita pelihara. Karena tidak semua jenis ikan cocok dengan keadaan kolam yang kita miliki.

Tapi saat ini , kita mulai dulu dengan TIPE PENGAIRAN PADA KOLAM
pada dasarnya ada 3 tipe pengairan pada kolam, yaitu :

1. Kolam Air Deras : air mengalir cukup deras dgn debit lebih dari 5 liter/detik
2. Kolam Air Mengalir : air mengalir tapi tidak cukup deras, kurang dari 5 liter/detik
3. Kolam Air Tenang : air sama sekali tidak mengalir, hanya ditambah volumenya sesekali waktu.

1. Kolam Air Deras (debit lebih dari 5 liter/detik)
Sumber air yang masuk ke kolam maupun yang keluar dari kolam kita, cukup banyak, sehingga menciptakan aliran air yang cukup deras pada kolam. Ciri yang terlihat adalah air yang tampak selalu mengalir deras dari sumber masuk, tengah kolam hingga sumber keluar. Ukuran 5 liter / detik ini tidak bisa dijadikan ukuran pasti, karena sangat bergantung dengan ukuran kolam yang kita miliki. Artinya pada luas kolam 20 m2 dengan bentuk kolam elips, debit air 5 liter / detik itu sudah mampu menciptakan aliran yang deras, tetapi jika kita memliki luas kolam yang lebih besar, maka debit air yang masuk juga akan berbanding lurus.

Keuntungan kolam air deras, adalah
1. Supply oksigen terlarut berlimpah, sehingga kita bisa mengoptimalkan tingkat kepadatan ikan dalam kolam.
Ikan-ikan yang termasuk cocok dibudidayakan di kolam air deras adalah patin, nila, mas dan bawal. Sedangkan gurame / gurami tidak begitu cocok di pelihara di kolam air deras, karena habitat aslinya adalah rawa yang pergerakan airnya cenderung tenang, tetapi memiliki tekanan yang besar.
2. Ikan penyuka aliran deras, memiliki kecenderungan selalu bergerak untuk melawan arus, sehingga pada kolam air deras, ikan tidak perlu diberi supplement penambah nafsu makan, karena mereka selalu bergerak maka lebih mudah lapar.
3. Jumlah makanan alami yang berupa plankton dan hewan renik yang terbawa masuk sangat tinggi, sehingga dapat menambah supply makanan.

Kelemahannya,
1. Jumlah pakan yang di tebar lebih banyak dari kolam tipe lain, karena pada kolam air deras, ikan membutuhkan lebih banyak kalori untuk berenang melawan arus.
2. Jenis ikan yang di tebar lebih terbatas pada ikan-ikan penyuka aliran deras.
3. Derasnya arus juga membuat makanan alami yang berupa palnkton dan hewan renik tidak bisa berkembang biak dengan baik.


2. Kolam Air Mengalir (debit kurang dari 5 liter /detik)
Pada kolam dengan tipe pengairan seperti ini, arus yang terjadi di dalam kolam tidak terlalu deras, sehingga tidak menimbulkan riak air yang besar dalam kolam. Cirinya adalah, terlihat arus air pada saluran masuk, kemudian cenderung tenang pada tengah kolam dan tidak terlalu terlihat arus air pada saluran keluar air.

Keuntungan kolam air mengalir adalah
1. Hampir semua ikan air tawar dapat dikembang biakkan di tipe kolam ini, mulai dari ikan penyuka aliran deras (patin, nila, mas, bawal) hingga ikan penyuka aliran tenang (gurami / gurame dan lele).
2. Jumlah pakan yang diberikan tidak perlu berlebih, karena ikan tidak mengeluarkan extra kalori untuk berenang melawan arus.
3. Penggunaan sumplement penambah nafsu makan pada ikan masih pada batas kecil, atau bisa dikatakan, belum perlu diberikan.
4. Berlimpahnya makanan alami berupa plankton dan hewan renik yang terbawa arus masuk dan berkembang biak di dalam kolam.

Kelemahannya,
1. Padat tebar pada air mengalir kurang bisa optimal seperti pada kolam air deras.
2. Karena hampir semua jenis ikan dapat berkembang biak dengan baik pada kondisi kolam tipe ini, maka resiko melimpahnya ikan kompetitor maupun predator yang secara liar masuk ke dalam kolam akan lebih besar.

3. Kolam Air Tenang (air sama sekali tidak mengalir)
Kolam air yang dimaksud adalah kolam yang memiliki sumber air keluar -masuk pada kolam dengan sangat terbatas, atau kolam yang hanya diisi satu kali pada awal penebaran hingga masa panen. Penambahan volume air yang dilakukan dilakukkan sesekali hanya untuk mempertahankan volume air minimum pada kolam.
Keadaaan ini sangat berbeda dengan kolam karamba di rawa atau danau yang tenang (tidak ada arus). untuk kolam karamba akan dibahas pada kesempatan lain.

Kelemahannya,
1. Memiliki supply oksigen terlarut yang sangat terbatas, sehingga padat penebaran juga harus dibatasi.
2. Jenis ikan yang dipelihara sangat terbatas, hanya lele dan gurami / gurame, karena kedua ikan ini mampu mengambil oksigen dari udara dan membawa masuk ke dalam air sehingga
menjadi oaksigen yang terlarut dalam air.
3. Padat penebaran ikan lele lebih banyak dari pada ikan gurami, karena lele tidak memiliki sisik yang dapat terkelupas seperti pada gurami, ketika ikan dalam kolam terlalu padat.
4. Kurang tersedianya pakan alami berupa plankton dan hewan renik yang biasanya ikut masuk bersama sumber air.
5. kurangnya oksigen terlarut akan mengurangi nafsu makan ikan, sehingga perlu ditambah supplement penabah nafsu makan.
6. Tidak adanya saluran air masuk dan keluar selama masa pembesaran, membuat racun dan amonia dari sisa makanan dan kotoran tidak dapat terbuang keluar, hal ini dapat meracuni ikan jika tidak rajin untuk menyedot (sifon) sisa makanan dan kotoran dari dasar kolam.

Meskipun terlihat lebih banyak kelemahan dan keterbatasan pada jenis ikan yang dipelihara, sebenarnya kolam air tenang juga memiliki keuntungan, yaitu
1. Tidak selalu bergantung pada sumber air yang mengalir masuk dalam kolam, sehingga siapapun dapat membuat kolam air tenang tanpa harus mempertimbangankan lokasi yang dekat dengan aliran sungai atau sumber air lainnya.
Anda bisa membuat kolam air tenang di belakang rumah, maupun di tengah perkebunan yang jauh dari aliran sungai. Inilah keuntungan terbesar dari kolam air tenang.
2. Minimnya ikan kompetitor dan predator pada kolam, karena tidak mampu beradaptasi dengan oksigen terlarut yang terbatas.

NOTE

Kolam air deras dan air mengalir juga dapat diciptakan tanpa harus memiliki kolam dengan sumber air yang melimpah, yaitu dengan menciptakan simulasi arus pada kolam. sehingga sebutan yang lebih cocok adalah KOLAM ARUS DERAS dan KOLAM ARUS MENGALIR.
Pada kolam air deras, arus yang tercipta adalah arus alami dari masuk dan keluarnya air
di dalam kolam melalui sumber air. Besar kecilnya arus yang tercipta bergantung dari debit air yang masuk dalam kolam dan luas kolam yang kita miliki. Sedangkan pada kolam arus deras, arus diciptakan dengan cara membuat sirkulasi air pada kolam.
Kedua tipe kolam ini sama-sama memiliki oksigen terlarut dengan jumlah yang melimpah, namun hal lain yang membuat perbedaan adalah, pada kolam air deras, sumber pakan alami yang berupa plankton dan hewan renik yang masuk ke dalam kolam juga melimpah, sedangkan pada kolam arus deras, sumber pakan alami sangat terbatas, karena hanya air yang sama yang selalu diputar di dalam kolam.


Nah, kolam anda termasuk pada tipe yang mana?

Agra MINA BAWAL
0817267668

Rabu, 02 Juni 2010

Tips beternak bawal yg mudah dan murah

Pemberian pakan pada bibit bawal, sebaiknya menggunakan pakan-pakan alami. Apalagi jika bawal masihseukuran di bawah 1 inchi hingga ukuran 3cm. Pakan alami yang didapat dapat berupa kutu air maupun plankton. Plankton sendiri ada dua jenis, yaitu plankton yang berupa tanaman maupun plankton yang berupa hewan.
Sebenarnya plankton sudah tersedia secara alami di setiap aliran sungai, tapi untuk kebutuhan budidaya ikan, ada baiknya plankton lebih diperkaya, terutama perkembangbiakanya di kolam ikan.
Untuk mengembang-biakkan plankton ada beberapa cara, namun pada intinya adalah memperkaya usur hara pada tanah dan air, sehingga plankton lebih cepat berkembang biak.

KEMBANG BIAK PAKAN ALAMI
1 . Cara pertama adalah dengan mengeringkan kolam, mengangkat sisa kotoran di dalam kolam yg berupa lumpur dan kotoran ikan dari pemeliharaan yg sebelumnya, biarkan sampai tanah benar-benar kering (sekitar 3hari). Pengeringan ini juga berfungsi untuk membunuh bakteri dan jamur yg merugikan.
Kemudian ditaburi kapur sebagai pengatur PH, dan juga pupuk kandang. Pupuk kandang sebaiknya menggunakan yg sudah matang atau sudah tidak mengeluarkan gas. Setelah itu alirkan air hingga ketinggian 15cm, dan diamkan sampai air berwarna kehijauan tanda plankton sudah berkembang biak dengan baik. Proses ini memerlukan waktu selama 1 minggu. Setelah air berwarna hijau, kolam bisa di isi hingga ketinggian maksimal . dan bibit telah siap ditebar.

2. Cara yg kedua adalah dengan menggunakan pupuk organik seperti produk dari NASA maupun INDMIRA. Pilihlah pupuk organik yang berfungsi meningkatkan unsur hara tanah. Kemudian setelah proses pengeringan tanah, air bisa dialiri hingga 15cm dan dicampur dengan pupuk organik tersebut.
Setelah 1 minggu plankton akan berkembang biak ditandai dengan berubahnya warna air menjadi kehijauan. Selanjutnya kolam bisa diisi air hingga penuh dan bibit siap ditebar.

Penggunaan pupuk organik lebih menguntungkan baik dari segi harga, waktu dan tenaga juga resiko timbulnya predator alami yaitu larva capung.
Jika anda menggunakan pupuk kandang sebagai media pengembangan plankton maka resiko yang di dapat adalah ikut berkembang biaknya larva capung yang menjadi predator alami dari ikan kecil. Oleh karena itu saya lebih meyarankan untuk menggunakan pupuk organik.

Setelah kolam kita kaya dengan plankton, sebenarnya kita tidak perlu lagi memberi pakan pelet bagi bibit ikan bawal tadi. Dari mulai ukuran 2,5cm (1 inchi) pada saat bibit dimasukkan kedalam kolam, maka pemberian pelet pertama kali adalah setelah 35 hari. Tapi secara berkala (10hr) kita memberikan pupuk organik tersebut ke dalam kolam sebagai media pertumbuhan plankton. Sebab jika pertumbuhan plankton lebih lambat dari pada penyusutan akibat dimakan oleh bibit ikan maka ikan nantinya akan kekurangan makan dan pertumbuhannya melambat.

PEMBERIAN PAKAN PELET
Tetapi pemberian pelet juga tetap bisa dilakukan untuk memacu pertumbuhan bibit. Karena pada pelet terkandung protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bibit. Pelet yang digunakan tidak harus pelet dengan kandungan protein 30% atau lebih seperti pada ikan lele.
Pada pertumbuhan ikan bawal, pelet dengan kandungan 15% sudah mencukupi untuk pertumbuhan normal ikan bawal. Dan sebaiknya ukuran pelet disesuaikan dengan ukuran mulut ikan.
Jika ikan masih seukuran kuku, pelet yang diberikan adalah pelet ukuran 1mm, seteleh ukuran jempol dapat diberikan pelet ukuran 2mm, begitu seterusnya.
Pemberian pelet yang benar adalah tidak ditebar langsung, tetapi di beri air terlebih dahulu, diamkan selama 2-3menit baru kemudian ditebar. Hal ini mencegah luka pada mulut ikan karena terkena pelet yang masih keras.

Pemberian pelet pada kolam yang sudah kaya plankton cukup dilakukan 3-5 hari sekali dengan jumlah 3-5% dari total bobot ikan.
Misalkan bibit ikan anda 10.000ekor, dengan berat total 25kg, maka pelet yang diberikan adalah

25kg x 5% = 1,25kg

Pelet sebanyak itu sebaiknya ditebarkan 2x pagi dan sore. Jadi pada sekali tebar 0.7kg. jika kita member pelet 5hr sekali maka hingga umur 35 hr kita hanya memberi 7x pellet. Sejumlah 7 x 1,25 = 8,75kg.
Kemudian setelah ikan berukuran 3-5cm, pemberian pelet bisa ditingkatkan menjadi makanan pokoknya dan plankton sebagai makanan tambahan.
Karena pelet diberikan setiap hari maka pemberian pelet bisa dikurangi menjadi 3% dari total bobot ikan. Untuk itu kita harus mengetahui total bobot ikan di kolam kita. Ambil beberapa ikan sebagai sample, kemudian timbang, sehingga kita bisa menghitung total bobot ikan yang ada di kolam

Misal 10.000ekor ukuran 3-5cm bobot totalnya adalah 40kg, maka pemberian pellet per harinya adalah 1,2kg dan itu bisa dibagi menjadi 3x tebar (pagi siang dan malam). Tapi jika kita melihat pada fungsi ekonominya, ada baiknya pemberian pelet ditekan se-optimal mungkin.

PAKAN ALTERNATIF DAN TAMBAHAN
Pemberian pelet cukup 1 kg perhari (dibagi 3x tebar), sehingga untuk waktu 1 bulan kita hanya menghabiskan 1 sak pellet (30kg). kekurangan 0,2 kg perhari harus diganti dengan bahan makanan lain yang nilainya lebih rendah dari harga pellet. Misalnya serangga, bekicot, cacing dan daun daunan.


TIPS untuk mendapatkan serangga mudah: cukup memberikan lampu 5-10 watt di atas kolam, nyalakan saat hari petang hingga pagi hari,

Untuk mendapatkan bekicot dan cacing sebenarnya mudah karena bisa dikembang biakkan sendiri dengan media yang mudah, murah dan tidak memakan tempat yang besar.
Untuk daun-daunan, bisa dipilih jenis daun ketela, pepaya, turi, jenis-jenis daun talas yang mudah didapat maupun bisa ditanam di sekitar kolam.

Kemudian saat ikan berumur 65hr (2bulan) ukuran korek plus 7-9cm, kembali dilakukan penimbangan sample untuk mendapatkan total berat ikan.
Misal 10.000 ekor ukuran 7-9cm bobot totalnya adalah 135kg maka pemberian pakan perharinya adalah 4kg. namun kita bisa menekan jumlah pellet hingga 2kg /hari.
Kekurangan 2 kg yang lain didapat dari daun-daunan yang mulai bisa lebih diperbanyak, dan pembelian ikan kering atau rucah yang harga / kg nya lebih murah dari pelet. Atau bisa juga diberikan jerohan ayam, darah ayam ato sapi, daging expired, atau sisa makanan restoran. Tetapi pemberian pakan-pakan alternatif ini harus dikontrol, tidak boleh melebihi 30% dari jumlah pakan yang diberikan. Karena daya serap ikan terhadap makanan-makanan ini tidak lebih dari 30%, dan juga jika kelabihan maka pembusukan yang terjadi di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikan itu sendiri. Jadi pemberian ikan rucah/ jerohan perharinya tidak boleh lebih dari 30% x 4kg = 1,2kg

Idealnya adalah 2kg pelet, 1 kg jerohan (atau yang lain) dan 1 keranjang besar daun2an. Jadi untuk 30 hari berikutnya kita hanya menghabiskan 2 sak pellet (60kg) dan 30kg ikan rucah/jerohan

Hari ke 95 (bulan ke 3)
Ikan dengan pertumbuhan optimal akan mencapai ukuran 3,5 – 4 jari atau 1kg isi 25-30 ekor. Berarti bobot total 10.000ekor adalah 400kg. dan pemberian pellet perhari adalah 12 kg. untuk menekan harga kita bisa memberikan pellet sejumlah 6 kg, dan kekurangan dari pellet tersebut ditutup dengan pakan tambahan berupa daun-daunan dan ikan rucah.
Tetapi akan lebih baik jika kita bisa membuat sendiri pelet, karena harga akan bisa ditekan hingga optimal. Bahan-bahan untuk membuat pelet sebenarnya tidak terlalu susah didapat, karena bisa disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing.

Pada posting selanjutnya saya akan membahas bagaimana membuat pelet sendiri dengan
bahan baku yang tersedia di sekitar kita.

Pada bulan ke empat ukuran ikan yang baik telah mencapai 1kg isi 8-10ekor, pada masa ini sebenarnya ikan sudah mulai bisa dikatakan sebagi ukuran konsumsi, namun ada beberapa daerah yang menginginkan bobot konsumsi bawal pada 1kg isi 3-4ekor.
Jika bobot kansumsi yang di inginkan adalah 3-4ekor /kg , maka kita akan menambah 15-20 hari lagi untuk pembesaran. Dengan kebutuhan pakan tetap 6 kg pellet perhari ditambah pakan tambahan 6kg dan daun-daunan yang semakin diperbanyak.